Rabu, 04 Agustus 2010

BINUS SQUARE – Hall of Residence Mulai Dihuni

Briefing mahasiswa penghuni BINUS SQUARE

Sekitar 600 mahasiswa siap menempati BINUS SQUARE – Hall of Residence, Kemanggisan, Jakarta Barat. Sebanyak 300 orang di antaranya sudah mulai menempati tempat tinggal baru mereka yang terletak di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (2/8).

Sebelum resmi tinggal di hunian berfasilitas lengkap itu, para mahasiswa diberikan informasi seputar BINUS SQUARE – Hall of Residence, termasuk fasilitas dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi selama tinggal di gedung itu.

Kepada BULETiN, para mahasiswa mengaku amat antusias tinggal di BINUS SQUARE – Hall of Residence. Menurut mereka, ini merupakan salah satu cara untuk dapat hidup mandiri lantaran tidak lagi tinggal dengan orangtua untuk sementara.

Tinggal di BINUS SQUARE juga dapat menunjang akademik karena terdapat fasilitas lengkap. Sebut saja sistem keamanan 24 jam, koneksi internet, ruang rekreasi mahasiswa, ruang belajar, kafetaria, minimarket 24 jam, sarana kebugaran, kolam renang, salon, mesin anjungan tunai mandiri (ATM), dan shuttle service antarkampus.

“Fasilitas lengkap dan nyaman buat belajar. Saya sepertinya sudah mulai betah di sini,” ujar Erwin Junatra, mahasiswa asal Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Senada dengan Erwin, sejumlah orangtua pun menyatakan lebih tenang menitipkan buah hati mereka di BINUS SQUARE. Seperti yang diungkapkan Theresia. Ia mengatakan BINUS SQUARE memiliki beberapa kelebihan di antaranya terkait dengan kehidupan akademik. “Setelah melihat-lihat, saya semakin yakin karena semua fasilitas bagus seperti ada perpustakaan, kamar memadai, lingkungan bagus,” ungkapnya.

BINUS SQUARE – Hall of Residence merupakan bangunan yang berdiri di atas lahan 1,4 hektare dengan empat tower dan 17 lantai. Dua tower untuk BINUSIAN putra dan dua lainnya untuk putri. Jumlah kamar yang tersedia sebanyak 1.544 unit terdiri darisingle room dan twin sharing room.

BINUS SQUARE – Hall of Residence dibangun dengan konsep green building. Dari segi rancang bangunnya, gedung ini menciptakan cross ventilation, yaitu dua teras terbuka yang bersilangan di masing-masing lantai. Cara ini mengefisiensikan seluruh penggunaan listrik dan recycling system sebagai salah satu upaya menekan penggunaan air dalam bangunan.(YD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar